Senin, 09 Januari 2012

Pantai Parangtritis

     Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut.
     Lokasi lain adalah Pantai Parangkusumo yang di pantai tersebut terdapat tempat konon untuk pertemuan antara raja Yogyakarta dengan Nyi Roro Kidul. Pada hari-hari tertentu (biasa bulan suro) di sini dilakukan persembahan sesajian (labuhan) bagi Ratu Laut Selatan atau dalam bahasa Jawa. Penduduk setempat percaya bahwa seseorang dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau muda jika berada di pantai ini. Pantai Parangtritis menjadi tempat kunjungan utama wisatawan terutama pada malam tahun baru Jawa (1 muharram/Suro).


Pantai Senggigi

      Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Sekitar setengah jam dengan berjalan kaki, para wisatawan dapat menjumpai Batu Bolong di pantai ini. Ini adalah sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di tepi pantai.
     Menurut legenda masyarakat setempat dahulu kala sering diadakan pengorbanan seorang perawan untuk dimakankan kepada ikan hiu di tempat ini. Legenda lain mengatakan dahulu banyak para wanita yang menerjunkan diri dari tempat ini ke laut karena patah hati. Dari tempat ini juga terlihat Gunung Agung di Pulau Bali. Tidak jauh dari Batu Bolong terdapat makam seorang ulama. Ini merupakan tempat suci bagi para penganut Wetu Telu. Batu Layar ramai di kunjungi pada saat " Lebaran topat " yang merupakan lebaran bagi orang yang berpuasa 1 minggu setelah lebaran Idul Fitri.

Gua Petruk

     Goa Petruk ini sebetulnya terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama atau di lantai I hanya terdapat kelelawar yang berterbangan ke sana kemari dan bau kurang sedap. Sedang untuk Goa kedua dalam lokasi tersebut diberi nama Goa Semar.
     Dalam Goa inilah kita akan disuguhi dengan pemandangan dari bebatuan yang cukup indah dan mempesona. Bahkan ada yang mengatakan, masuk Goa Petruk laksana melihat alam yang tiada taranya karena terdapat batu stalaktit dan stalagmit yang mempesona dan menyerupai berbagai bentuk.
     Sedang goa yang terakhir, disebut Goa Petruk, karena dalam Goa tersebutlah sebetulnya terdapat batu yang mempunyai ujud seperti hidungnya Petruk. Sayang, karena ulah Belanda yang waktu itu melakukan penambangan phosfat, hidung Petruk yang merupakan Logo dari Goa tersebut putus dan kini sudah tak kelihatan lagi.
     Saat kita masuk di goa Semar, orang akan tersenyum kagum melihat stalagtit dan stalagmit yang aneh-aneh. Batuan yang paling ujung di sini adalah batu yang diberinya nama Batu Payudara, atau orang menyebutnya sebagai batu susu. 
     Saat didalam goa Petruk, ada batuan yang mirip sekali sebuah dasi. Selain berbentuk mirip dasi, nampak seperti goresan lukisan seorang pelukis yang cukup ternama tentunya.
      Semakin kita masuk ke dalam Goa Petruk ini, kita semakin penasaran dengan batuan yang begitu indah. Sebab, di sini terdapat pula batuan yang mirip tempat tidur, atau pelaminan seorang pengantin baru. Ada lagi batu yang menyerupai sebuah lumbung padi, sehingga batuan tersebut di beri nama batu lumbung.
Jangan takut, kalau dalam Goa Petruk ini kita melihat sebuah batu yang mirip sekali dengan sebuah mayat yang tergeletak. Bukan hanya bentuknya, tetapi warna dari batu tersebut memang tampak putih, bak sebuah kain mori yang membungkus sebuah mayat yang siap untuk dimakamkan.

Gua Jatijajar

     Gua ini ditemukan oleh seorang petani yang memiliki tanah di atas Gua tersebut yang bernama "Jayamenawi". Pada suatu ketika Jayamenawi sedang mengambil rumput, kemudian jatuh ke sebuah lubang, ternyata lubang itu adalah sebuah lubang ventilasi yang ada di langit-langit Gua tersebut. Lubang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang berada dibawahnya 24 meter.
     Pada mulanya pintu-pintu Gua masih tertutup oleh tanah. Maka setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ketemulah pintu Gua yang sekarang untuk masuk. Karena di muka pintu Gua ada 2 pohon jati yang besar tumbuh sejajar, maka gua tersebut diberi nama Gua Jatijajar.
     Di dalam Gua Jatijajar terdapat 7 (tujuh) sungai atau sendang, tetapi yang data dicapai dengan mudah hanya 4 (empat) sungai yaitu:
  1. Sungai Puser Bumi
  2. Sungai Jombor
  3. Sungai Mawar
  4. Sungai Kantil
Untuk sungai Puser Bumi dan Jombor konon airnya mempunyai khasiat dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan masing-masing. Sedangkan Sungai Mawar konon airnya jika untuk mandi atau mencuci muka, mempunyai khasiat bisa awet muda. Adapun Sendang kantil jika airnya untuk cuci muka atau mandi, maka niat/cita-citanya akan mudah tercapai.

Bukit Tidar

Bukit Tidar adalah Bukit yang terletak di Bagian Magelang Selatan dan terletak di dalam kompleks Akademi Militer, dan terkenal sebagai Paku pulau Jawa, di sini juga terdapat beberapa makam dan petilasan leluhur masyarakat Magelang; salah satunya adalah petilasan penyebar agama Islam di Jawa Tengah yakni petilasan Syekh Subakir dari persia. Bukit Tidar memang tidak terlalu tinggi, tapi pohon-pohonan di sini berfungsi sebagai paru-paru kota sehingga udara Kota Magelang selalu segar,dari sini juga anda dapat menikmati pemandangan Kota Magelang dari atas Tugu Akademi Militer. Letak Bukit Tidar tepatnya di Kelurahan Magersari, kecamatan Magelang Selatan.

     Menurut cerita yang ada bukit Tidar pada abad pertama di jaga oleh semar tanpa adanya manusia lainnya. Saat itu Jawa masih belum berpenghuni kecuali mahluk halus. Baru pada tahun 88 M, rombongan orang Keling menghuni bukit Tidar dan sekitarnya setelah pemasangan tumbal di lima lokasi di Jawa salah satunya di bukit Tidar.
     Baru pada abad alas Kedu Mataram Baru, bukit Tidar kembali menorehkan cerita.  diceritakan sejak Gunung Merapi meletus tahun 1006, tanah Magelang banyak tertimbun tumpahan lahar yang mengakibatkan banyaknya manusia yang mati dan menjadikan tanah Magelang ditinggalkan banyak penghuninya yang selamat dalam bencana gunung meletus.  Kawasan alas Kedu sudah banyak dihuni manusia namun sering menderita sakit karena diganggu oleh penunggunya yaitu Raja Jin bernama Sepanjang.
     Pada saat babad alas terjadi pertempuran antara prajurit Mataram dengan para jin anak buah Jin Sepanjang.  Dari pertempuran itu banyak prajurit Mataram yang tewas.  Kyai Kramat, Nyai Bogem, Patih Mertoyudo dan  Raden Krincing kalah dan terbunuh.  Nama-nama itu kemudian dijadikan nama desa dan kampung yang masih ada sampai saat ini.
     Saat ini di bukit Tidar ada tiga makam yang dianggap sebagai tokoh awal Magelang. pertama kali kita akan menjumpai makam She Bakir yang menurut juru kunci merupakan tokoh yang menyebarkan Islam di tanah Magelang.  Pada singgahan kedua ada makam  Sepanjang.  Di dekat puncak bukit Tidar bisa kita temukan makam Eyang Samsu (yang menurut juru kunci Eyang Samsu adalah orang pertama yang menyebarkan agama Hindhu).