Senin, 09 Januari 2012

Gua Petruk

     Goa Petruk ini sebetulnya terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama atau di lantai I hanya terdapat kelelawar yang berterbangan ke sana kemari dan bau kurang sedap. Sedang untuk Goa kedua dalam lokasi tersebut diberi nama Goa Semar.
     Dalam Goa inilah kita akan disuguhi dengan pemandangan dari bebatuan yang cukup indah dan mempesona. Bahkan ada yang mengatakan, masuk Goa Petruk laksana melihat alam yang tiada taranya karena terdapat batu stalaktit dan stalagmit yang mempesona dan menyerupai berbagai bentuk.
     Sedang goa yang terakhir, disebut Goa Petruk, karena dalam Goa tersebutlah sebetulnya terdapat batu yang mempunyai ujud seperti hidungnya Petruk. Sayang, karena ulah Belanda yang waktu itu melakukan penambangan phosfat, hidung Petruk yang merupakan Logo dari Goa tersebut putus dan kini sudah tak kelihatan lagi.
     Saat kita masuk di goa Semar, orang akan tersenyum kagum melihat stalagtit dan stalagmit yang aneh-aneh. Batuan yang paling ujung di sini adalah batu yang diberinya nama Batu Payudara, atau orang menyebutnya sebagai batu susu. 
     Saat didalam goa Petruk, ada batuan yang mirip sekali sebuah dasi. Selain berbentuk mirip dasi, nampak seperti goresan lukisan seorang pelukis yang cukup ternama tentunya.
      Semakin kita masuk ke dalam Goa Petruk ini, kita semakin penasaran dengan batuan yang begitu indah. Sebab, di sini terdapat pula batuan yang mirip tempat tidur, atau pelaminan seorang pengantin baru. Ada lagi batu yang menyerupai sebuah lumbung padi, sehingga batuan tersebut di beri nama batu lumbung.
Jangan takut, kalau dalam Goa Petruk ini kita melihat sebuah batu yang mirip sekali dengan sebuah mayat yang tergeletak. Bukan hanya bentuknya, tetapi warna dari batu tersebut memang tampak putih, bak sebuah kain mori yang membungkus sebuah mayat yang siap untuk dimakamkan.

0 komentar:

Posting Komentar