Senin, 02 Januari 2012

Taman Waruga, Manado

   Waruga adalah batu sarkofagus yang digunakan oleh suku-suku Minahasa sebagai tempat menaruh orang mati, terletak di Desa Sawangan, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sekitar 23 kilometer dari pusat Kota Manado. Waruga yang berjumlah sekitar seratus buah ini sudah berusia ratusan hingga seribuan tahun. Ada 144 "dotu" atau marga berkumpul di Taman Waruga di Sawangan. Lokasi asli sebelumnya tersebar di seluruh beberapa desa di Kabupaten Minahasa, namun kini telah dikumpulkan di kompleks waruga di Sawangan dan Airmadidi. 


Di pintu masuk ke taman, Anda dapat melihat relief-relief pada dinding kanan dan kiri. Relief ini menunjukkan proses bagaimana pada zaman kuno waruga dibuat. Sedangkan di Museum Waruga yang terletak tepat di samping pintu masuk ke situs, Anda akan menemukan artefak yang ditemukan di dalam kubur. Museum ini menampilkan pameran emas, gelang dari perak dan tembaga, kalung, cincin, anting, piring dan pot. Di lokasi pemakaman ini, Anda bisa berkeliling untuk mengeksplorasi setiap sudutnya. Pintu gerbang selalu dikunci oleh penjaga waruga yang tinggal di dekat lokasi dan cara terbaik untuk mengunjungi situs ini antara pukul 8.00-18.00 WITA . Berdasarkan kepercayaan lokal, waruga terbuat dari batu berukir yang berbentuk seperti rumah sebagai tradisi yang disimpan sejak 1600AD. Kuburan-kuburan ini bervariasi, tergantung pada profesi atau status sosial dari orang yang dikubur. Waruga tidak digali ke dalam tanah tetapi berdiri di atas tanah dengan lebar 1 meter dan panjang 1-2 meter. Sarkofagus ini berisi tubuh dalam posisi berjongkok dan ditutupi oleh batu yang menyerupai atap rumah. Karena ini adalah warisan penting yang berasal dari era megalitik, beberapa kepala negara pernah datang berkunjung, di antaranya ialah Ratu Jualiana dan Pangeran Bernard, serta Ratu Beatrix dari Belanda.

0 komentar:

Posting Komentar